Pringsewu – Riautama.Com Warga Dusun Tiga, Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu, menunjukkan semangat gotong royong dengan melakukan swadaya pembangunan jalan rabat beton di lingkungan mereka. Aksi ini lahir dari kepedulian warga terhadap kondisi jalan alternatif yang selama ini sempit dan rusak, terlebih saat jalan protokol kerap tertutup oleh tenda hajatan.
Pembangunan ini digagas oleh masyarakat setempat secara mandiri tanpa bantuan pemerintah pekon. Dana yang digunakan berasal dari hasil iuran dan sumbangan sukarela warga yang peduli terhadap kenyamanan dan keselamatan akses jalan di lingkungan tersebut.
"Kami prihatin dengan kondisi jalan yang sempit. Ketika jalan utama ditutup untuk hajatan, kami terpaksa lewat jalur alternatif ini yang sangat tidak layak. Karena itu kami berinisiatif untuk bergotong-royong, mengumpulkan dana dari warga untuk membangun jalan rabat beton," ujar salah seorang warga, saat ditemui pada Sabtu (15/6/2025).
Menurut warga, penggalangan dana dilakukan secara transparan dan terbuka. Setiap warga diberikan kesempatan untuk berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. Proses pembangunan jalan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan tenaga kerja dari lingkungan sendiri, guna menekan biaya dan sekaligus membuka lapangan kerja sementara bagi warga sekitar.
Sementara itu, Kepala dusun tiga setempat, Panca Wibawa, mengapresiasi antusiasme warganya yang tinggi dalam merealisasikan pembangunan jalan ini.
"Kami tidak bisa terus menunggu bantuan dari pemerintah pekon. Karena kebutuhan akses jalan yang layak sudah sangat mendesak. Jalan ini nantinya akan sangat membantu mobilitas warga, terutama saat jalur utama tidak bisa digunakan," katanya.
Jalan rabat beton yang dibangun memiliki panjang sekitar 200 meter dengan lebar dua meter. Harapannya, akses ini tidak hanya menjadi alternatif sementara, tetapi juga jalur utama bagi aktivitas warga di kemudian hari.
Warga berharap pemerintah pekon maupun pihak terkait dapat turut memberikan perhatian serta dukungan tambahan, agar pembangunan ini bisa dilanjutkan hingga menjangkau seluruh area yang masih belum tersentuh perbaikan.
Pembangunan jalan swadaya ini menjadi contoh nyata bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan dapat menciptakan perubahan signifikan. Di tengah keterbatasan, semangat gotong royong tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun desa yang lebih baik.(Wik)
Social Footer